CERITA HANTU HORROR

  • RSS
  • Skype
  • Facebook
  • Yahoo

Twitter

CERITA HORROR MANCING DI MALAM SURO

HORROR BUS375 CHINA - BEIJING

Bermula pada tanggal 24 Agustus 1995 di Beijing, tengah malam. Sebuah Bus yang memiliki rute 375 baru saja berangkat dari terminal Yuan Ming Yuan menuju Xiang Shan, Beijing. Di dalam bus tersebut terdapat seorang supir dan seorang perempuan yang bertugas sebagai konduktor. Kemudian naiklah 4 orang penumpang, seorang wanita tua, pasangan muda, dan seorang anak muda.

Setelah tidak lama berjalan pengemudi bus melihat 2 bayangan melambaikan tangan pada bus. Bus berhenti dan membukakan pintunya yang ternyata baru diketahui semua orang bahwa ternyata ada 3 orang, bukan 2.

Setelah 3-4 pemberhentian, pasangan muda yang pertama tadi, turun dari bus. Tidak lama setelah pasangan tersebut turun, mendadak wanita tua yang juga pertama naik tadi melompat dari bangkunya dan memukul anak muda yang duduk di depannya. Wanita itu berteriak dan mengatakan bahwa anak muda tersebut telah mencuri dompetnya. Setelah berdebat cukup lama, wanita tersebut berkata pada supir untuk menurunkan mereka berdua di halte berikutnya untuk bisa menyelesaikan masalah mereka di kantor polisi.

Setelah mereka turun, anak muda itu bertanya kepada si wanita tua dimana letak kantor polisi. Wanita itu berkata sebenarnya tidak ada kantor polisi di sekitar sini. Dia bercerita bahwa ketika di dalam bus, wanita tua itu melihat dan menyadari bahwa ketiga orang yang naik terakhir tadi tidak memiliki kaki.

Wanita tua dan anak muda tersebut kemudian melaporkan Bus 375 itu kepada polisi. Pada awalnya polisi tidak percaya akan cerita wanita tua dan anak muda tersebut. Setelah lama mencari akhirnya Bus 375 ditemukan tenggelam di Waduk Miyun, Beijing. Di dalam bus hanya ditemukan 3 tubuh yang sudah membusuk. Tubuh yang telah membusuk adalah pengemudi bus, konduktor dan seorang pria tanpa identitas. Sampai sekarang apa yang terjadi pada bus 375 itu masih adalah sosok yang diselumuti banyak misteri, seperti salah astunya tangki bensin bus yang harusnya sudah habis tapi berisikan darah, dan banyak lainnya.

CERITA HORROR SUNDEL BOLONG PENUNGGU KAMAR HOTEL

Hari ini adalah hari yang sangat menyenangkan. Ucapan selamat ulang tahun diberikan terus – menerus kepadaku, entah itu lewat pesan pendek, messenger , dan situs pertemanan. Dan perayaan tak berhenti di situ saja. Ku kumpulkan beberapa teman dekatku dan mentraktir mereka sebagai balasan ucapan selamat mereka kepadaku. Hari yang menyenangkan.
Setelah menghabiskan waktu bersama teman – temanku, salah seorang sahabatku bernama Rio menelpon. Dia berkata kalo dia sedang liburan di Bandung, sampai akhir minggu ini. Dan berencana menginap di salah satu hotel di Bandung. Dan menyuruhku mampir ke hotel tempat dia menginap.
Sudah cukup lama juga aku tak bertemu sahabatku ini. Dan kalo dia mampir ke Bandung, walaupun sebentar, ia pasti selalu mengajakku mampir ke tempatnya menginap untuk sekedar mengobrol atau sekedar ditraktir dan nongkrong.

Jam sudah menunjukkan setengah sepuluh malam. Setelah aku sampai di parkiran hotel, aku beristirahat sedikit di mobil menarik nafas. Lalu aku ke luar dari mobil dan memasuki Lobby. Langsung menuju lift yang terletak di pojok ruangan tersebut.
Di dalam lift, aku menekan tombol lantai empat. Sesampainya di lantai empat, aku pun mencoba – coba mengingat nomor kamar yang diberikan oleh Rio lewat telpon tadi. Karena merasa tak pasti, akhirnya aku mencoba menelpon Rio.
“Halo, Yo? E.. nomor kamar lo berapa sih? Buruan – buruan lowbat nih! Halo.. halo.. yah..!!”
Sebelum Rio menyelesaikan kata – katanya, HP ku mati. “yah.. mati nih!” Gumamku. Aku melihat ke arah kanan dan kiri, berusaha menebak – nebak kamarnya Rio. “Dimana ya? Kok sepi sekali? Gak ada penjaganya, gitu?”

Sampai tiba – tiba, dari arah dalam lift keluar seorang wanita. Wanita itu berpakaian putih seperti daster panjang, berambut agak panjang, dan wanita itu sedang hamil.
Setelah mendekat aku dapat melihat wajah wanita itu. Sangat cantik. Mukanya sedikit kurus untuk ukuran orang yang sedang hamil. Dan aku perkirakan ia mungkin sedang hamil tua. Karena ukuran perutnya sudah membesar.
Setelah berpapasan denganku, wanita tersebut tersenyum kepadaku. Ya aku membalas tersenyum. Lalu wanita itu lanjut berjalan dengan sangat hati – hati. Lalu aku mencoba berkeliling, karena ku pikir kalo Rio pasti akan membuka pintu dan mencariku juga. Karena ia tau kalo aku sudah sampai di hotel.


Lima menit aku berjalan dan menelusuri lorong. Tapi tak ada tanda – tanda Rio. “Ah.. Salah lantai, gitu?” Karena merasa salah, aku pun berinisiatif untuk kembali ke Lobby dan bertanya kepada receptionist hotel.
Aku pun berjalan ke arah lift kembali dan menunggu lift tiba di lantai empat. Dan saat aku menunggu lift datang. Tiba – tiba.. ASTAGA! Sepertinya ada seseorang yang kini berdiri di belakangku. Aku melihatnya dan ternyata.. “Ini kan wanita yang hamil tadi? Koq sekarang sudah ada di belakangku lagi?” dia hanya terdiam dan melihat lurus ke depan sambil mengelus – elus perutnya yang hamil.
Lift pun tiba di lantai empat. Dengan kondisi yang kosong. Aku pun masuk dan berdiri di depan tombol – tombol untuk menekan lantai yang akan dituju oleh lift ini. Dan wanita hamil itu masuk. Dan berdiri di pojok lift.

“Mau ke lobby juga, Mbak?” dia hanya mengangguk sambil tetap mengelus – elus perut hamilnya, seolah memijit dengan halus perutnya tersebut. Karena tak berani melihatnya langsung, aku hanya bisa melihat wanita tersebut melalui pantulan dinding lift. Sampai…..

“Aduh, ini kenapa lagi liftnya?!!” Lampu di dalam lift berkedip – kedip hidup dan mati. Aku mulai panik. Aku mencoba berpegangan pada sesuatu. Dan Syukurlah kejadian tersebut hanya terjadi beberapa detik saja. Lampu pun menyala normal kembali. Tapi…..
Eaaaaa….. Eaaaaa….. Eaaaaa….. ehheeeekk..
Terdengar suara bayi menangis. Jelas terdengar dari arah pojok ruangan lift ini. Sontak bulu kudukku merinding. Dan tanganku gemetaran. Suara tangisan bayi tersebut sangat jelas sekali. Ini tidak mungkin! Aku hanya bisa menunduk. Aku tak berani untuk melihat ke arah pojok lift. Karena aku tahu, tak mungkin seorang bayi bisa muncul begitu saja dengan tiba – tiba.
Dan tak lama setelah itu terdengar suara wanita bersenandung, ASTAGA! Dengan rasa penasaran dan ketakutan, aku mencoba melihat ke arah pantulan pintu lift dan…..
ASTAGA!!!

Wanita tadi sekarang berdiri sambil memegang bayi di pelukannya. Walaupun tidak terlalu jelas, tapi terlihat wanita itu sedang menggoyangkan badannya sehingga terus bersenandung untuk bayinya. Aku yang ketakutan berusaha untuk tidak melihat wanita tersebut. Jujur, seluruh bulu kudukku terasa berdiri. Kaki dan tanganku gemetar. Gemetar karena ketakutan. Dan sekarang aku melihat tangan wanita itu menjulur dan akan memegang bahuku.
“Ya TUHAN….. Tolong Aku Ya TUHAN….. ASTAGHFIRULLOH…..”
Semakin jelas dan semakin terasa di belakangku tangan wanita itu mendekat. Dan tiba – tiba saja seisi lift ini pun berbau sangat tidak sedap. Seperti bau bangkai. Aku mulai pusing. Sampai lift pun terbuka tanpa melihat ke belakang lagi, aku pun langsung berlari keluar. Aku duduk sejenak di sofa yang ada di lobby. Mengatur nafasku dan tiba – tiba saja seseorang datang menghampiri diriku.
Ternyata itu Rio. “Yo, cabut langsung aja yuk! Gua gak enak badan nih asli.” Kataku kepada Rio. Tapi Rio malah mengajakku kembali ke kamarnya, dan katanya ada oleh – oleh yang mau dia berikan. Dia berjalan, dan aku mengikutinya masuk ke dalam lift.

Sampailah kita di lantai empat. Kita langsung masuk ke kamarnya Rio yang berada di lantai ini. Di dalam kamar, Rio permisi sebentar untuk masuk ke kamar mandi. Aku yang merasa sangat lelah. Langsung menuju tempat tidur untuk tidur - tiduran sebentar, sekedar menutup mata sambil menunggu Rio selesai dari kamar mandi. Belum lama aku memejamkan mata. Tiba – tiba…..
Eheeekk….. Eheekk.. Eaaaaa….. Eaaaaa…..

Terdengar suara bayi lagi! Suara tersebut terdengar sangat dekat denganku. Kontan aku terbangun. Dan.. ASTAGA!!! Di sampingku kini ada bayi yang menangis. Lalu, Ah….. aduh dari arah belakangku seperti ada sesuatu yang menendang kepalaku. Saat ku lihat ke belakangku, Dan….. Di Atasku, aku melihat sosok wanita tadi yang ku lihat di lift. Namun kini sosok wanita itu berada di atasku. Lehernya tergantung di sebuah tali yang terbuat dari kain. Dan wanita itu dalam posisi gantung diri di tengah – tengah ruangan. Matanya yang melotot melihat ke arahku. Dengan suara tangisan yang terdengar mengerikan. Juga posisi tangannya, yang sepertinya berusaha menggapai sosok bayi yang berada di sampingku. Aku yang sangat ketakutan, saat itu berusaha lari ke luar kamar. Dan berteriak minta tolong.
Tolong….. Tolong….. Tolong…..

Sampai akhirnya, seorang bapak – bapak berpakaian seperti karyawan hotel mendorongku hingga jatuh dan lalu menyipratkan air beberapa kali dan mengusapkan ke wajahku sambil mebaca – baca doa. Aku yang kebingungan di bawa ke ruang security oleh bapak – bapak tersebut. Lalu ia bercerita. Bahwa yang kulihat barusan adalah sundel bolong penunggu salah satu kamar di hotel ini.
Dulu sekali, di salah satu kamar di sini. Ada seorang wanita hamil yang bunuh diri. Dan terkadang sering muncul mengganggu orang yang bekerja di sini. Tapi baru kali ini saja, ia mengganggu tamu yang ada di hotel ini. Lanjut bapak itu bilang, kalo sosok tersebut tak dapat diusir dari sini. Bahkan pada malam – malam tertentu. Jika ada orang yang teliti melihat kamar pojok di lantai empat ini, biasanya akan terlihat wanita berpakaian putih berdiri menghadap ke jendela sambil menggendong bayinya.

Esok harinya, aku baru bisa bertemu dengan Rio lagi. Dan ia pun bercerita, kalo ia segera pindah hotel. Setelah mengalami kejadian yang sama seperti ku, di kamarnya di lantai empat. Rio bercerita, di saat ia mandi. Malam itu dari arah kaca kamar mandi. Ia dapat melihat seorang wanita hamil sedang berdiri di depan pintu kamar mandinya. Dan terdengar suara tangisan dari wanita tersebut.


HORROR TEMAN BARU YANG MISTERIUS

Aku baru saja pulang dari acara penghiburan dirumah teman kuliahku yang kini belum tahu dimana keberadaannya. Orang tuanya sangat sedih dan terpukul dengan kejadian itu. Sudah beberapa personil kepolisian dikerahkan untuk mencarinya namun semuanya sia sia. Mau tidak mau polisi harus membuat statusnya menjadi DPO.

Kulihat jam tanganku sudah pukul 7 malam,tapi bus yang ingin kutumpangi tidak muncul muncul juga. Sementara ibu sudah beberapa kali menghubungiku untuk segera pulang. Selang beberapa menit,kulihat seorang lelaki sebayaku berhenti tepat didepanku. Ia menawarkan tumpangan kepadaku namun aku heran ternyata masih ada orang jaman sekarang yang mau menolong orang lain. Tanpa basa basi aku langsung saja naik keatas motornya. Katanya ia mengenalku,tapi kapan? Aku bingung dan merasa tidak pernah bertemu dengannya sebelumnya. Tapi biarlah,aku hanya meng-iya kan semua omongannya,yang penting aku sudah dapat tumpangan dan ingin bertemu dengan ibuku secepatnya.

Disepanjang jalan aku mencium aroma tidak sedap yang berasal dari badannya,namun ia terus berbicara panjang lebar mengenai sisi kehidupannya yang serba suram. Aku sangat terbawa kedalam ceritanya yang terlalu hiper meskipun suaranya terdengar serak serak basah. Tanpa kusadari kami berhenti disebuah rumah yang sangat besar dan mewah. ''lohh.. kita dimana ini?'' tanyaku heran. ''tenang aja,gak usah takut. ini rumahku,singgah sebentar bisakan?'' jawabnya. ''tapi gak lama kan? soalnya ibuku udah nunggu'' sahutku cemas sambil melihat jam tanganku yang sudah menunjukkan pukul 10 malam. ''iya'' jawabnya sambil membukakan pintu dan kami pun masuk kedalam.

Ia lantas menyalakan semua lampu dan kulihat rumah itu kosong melompong seperti tidak berpenghuni tapi terlihat bersih. Ada banyak kamar kamar desekeliling lorong yang terbentang lurus menuju dapur. Kulihat juga ada banyak foto foto wajah orang yang menghiasi dinding rumah yang berwarna putih itu. Setelah kutanya,ia tinggal sendiri dan kedua orang tuanya sudah lama meninggal. Namun mengapa begitu banyak foto yang terpampang didinding itu? Mengenai hal itu aku segan menanyakannya.


''tunggu disini sebentar ya,jangan kemana mana,aku mau kedapur dulu'' katanya sambil menepuk bahuku. Lalu,aku pun duduk dilantai dan menyandarkan tubuhku didinding. Perhatianku tidak pernah lepas dari foto foto itu. Sambil menunggu temanku tadi,aku pun bangkit berdiri dan mendekati wajahku kearah foto foto itu. Ku perhatikan satu persatu wajah wajah itu dengan serius. Aku sama sekali tidak mengenal mereka. Mungkin mereka semua adalah keluarga teman baruku tadi.

Sambil terus memandangi,tiba tiba bulu kudukku berdiri sendiri. Aku menyadari ternyata dari tadi aku merasakan ada sebuah foto yang seakan selalu memperhatikan gerak gerakku. Tidak salah lagi,sebuah foto yang ada dipaling ujung dari deretan foto foto itu terlihat kedua bola matanya melotot tajam melihatku. Tampak sangat menyeramkan dan aku pun ketakutan dan berhenti memandang lalu memutar balik tubuhku dan kembali duduk dilantai sambil menundukkan kepalaku. ''apa itu? atau hanya halusinasiku saja?'' pikirku dalam hati. Lama sekali temanku itu dari dapur,kataku merengut.

Akhirnya dengan sedikit keberanian,ku buka sebelah mataku melalui celah celah jari tanganku. Kuintip foto tadi,ternyata ia masih melototiku sangat tajam. Lebih lama lagi kulihat,tiba tiba wajahnya terlihat menangis dan kedua matanya mengeluarkan darah. Aku spontan kaget,jantungku berdegup kuat. Aku menyadari bahwa itu seperti wajah temanku yang hilang beberapa waktu yang lalu. ''ada apa ini? kenapa fotonya ada disini?'' tanyaku sangat heran. Ku intip lagi foto itu,matanya bergerak gerak seakan ada sesuatu yang ingin disampaikannya kepadaku. Dan foto foto yang lain pun ikut memperlihatkan wajahnya yang menangis dan sangat menyeramkan.

Aku beranjak dari posisiku dan melangkah pelan pelan melintasi lorong untuk menuju dapur. Aku ingin mengetahui apa yang sedang dilakukannya. Sesekali ku tempelkan ujung jariku dipintu pintu kamar itu,namun terkunci. Terus aku melangkah dan tibalah aku diujung lorong dan bersebelahan dengan dapur. Aku mendengar suara pisau yang sedang di asah asah dan sesekali terdengar suara erangan. Lantas aku mengintip melalui lubang kunci dan aku tidak bisa melihat apa apa. Yang terlihat hanya warna putih dan sesekali berkedip. Aku keringat dingin setelah menyadari bahwa ia juga mengintipku lewat lubang yang sama. Aku pun berlari sekuat tenaga dan aku menyadari kalau dia itu bukan manusia,setan atau apalah sejenisnya. Kubuka semua pintu untuk keluar tapi terkunci dan ku dobrak tapi sia sia. Kali ini habislah aku,pikirku.

Aku putuskan untuk sembunyi didalam salah satu kamar,siapa tahu ada yang tidak terkunci. Ternyata benar,ada kamar yang letaknya ditengah lorong tidak terkunci. Aku pun dengan cepat masuk dan mengunci pintu lalu sembunyi didalam sebuah peti kayu yang ada didalam lalu menutupnya. Aku sungguh sangat sangat ketakutan. Berarti dia yang membunuh temanku dan juga orang orang yang ada didalam foto foto itu.

Tiba tiba didalam keheningan,aku mendengar suara langkah kaki berjalan menelusuri lorong. Suara itu terdengar semakin mendekat kearahku dan terhenti tepat didepan kamar tempat aku sembunyi. Dan ia berusaha membuka pintunya 'BRAKKK...' pintu itu pun terbuka. Aku sangat gemetaran dan menggigil. ''tolong aku Tuhan.. tolong aku Tuhan'' aku terus berdoa didalam peti yang terasa panas dan gelap itu. Aku terus memejamkan kedua mataku lalu peti itu dibukanya 'SRETTT... BRAKKK..' aku merasakan kepalaku diangkatnya lalu membawa pergi dan kulihat tubuhku tanpa kepala didalam peti sudah bersimbah darah dan kaku. Sungguh sakit kurasakan dileherku. Diletakkannya kepalaku diatas meja dan memotretku,lalu aku pun tewas setelah mahluk itu merebus kepalaku didalam sebuah periuk besar.

CERITA HORROR HANTU JEPANG AO-ANDON (LAMPU LENTERA BIRU)

Selama periode Edo (Masa diJepang), kegiatan musim panas populer dikalangan aristoktrat adalah untuk mengumpulkan dan menceritakan kisah-kisah hantu, berharap dinginnya takut akan mencegah panas pertengahan musim panas yang intens. Pihak dari hyakumonogatari kaidankai atau sering disebut pertemuan seratus cerita hantu. Selama pertemuan tersebut, seratus lilin akan dinyalakan dan ditempatkan didalam lentera kertas biru yang biasa disebut Andon, dalam rangka menciptakan suasana mencekam yang cocok untuk mendongeng. Sepanjang malam, para tamu akan bergiliran bercerita semakin menakutkan tentang hantu, setan, iblis, dan hal hal aneh lainnya. Setelah setiap cerita, satu lilin akan padam, sampai akhirnya hanya lilin keseratus yang tetap menyala, dari cahaya biru yang menyala dan semakin redup, akan keluar iblis yang berjuang untuk mengisi ruang gelap.


Menurut takhayul, sebagai lilin terakhir yang padam, hantu nyata akan muncul dari kegelapan untuk menyerang para peserta, yang diciptakan dari keadaan emosi tinggi dan ketakutan para tamu. Hantu ini bernama Ao Andon.


Ao andon adalah inkarnasi teror manusia, terbentuk dari ketakutan banyak orang. Ketakutan ini mengambil penampilan seorang wanita setan dengan rambut panjang berwarna hitam, kulit biru, gigi hitam, cakar yang tajam, dan tanduk. Biasanya memakai kimono putih atau biru, dan bersinar dengan cahaya biru yang menakutkan.


Perilaku ao andon muncul pada akhir pertemuan ini, ketika semua lentera telah padam. Ini muncuk dari asap lilin yang terakhir dan menyerang para tamu yang datang. Apa sebenarnya yang dilakukannya adalah sebuah misteri yang belum dapat dipecahkan, apakah itu menyembelih semua peserta diakhir acara atau hanya melompat keluar untuk memberikan satu kejutan terakhir sebelum para tamu pulang dan belum pernah direkam. Alasan ini adalah bahwa pada saat cerita hantu yang ke 99 telah diberitahu, para tamu biasanya terlalu takut untuk menceritakan kisah akhir, dan para pihak biasanya menyimpulkan pada saat itu, sebelum ao-andon bisa muncul.


CERITA HANTU TEROR SAUDARA KEMBAR


Bobs yang berusia 15 tahun terlihat sangat sedih atas kepergian saudara kembarnya,Boby. Saudaranya itu telah meninggal akibat suatu kecelakaan bus yang mereka tumpangi sewaktu pulang sekolah,sementara Bobs selamat. Bobs yang dulunya periang kini menjadi pendiam dan kebanyakan murung. Maklumlah,dulu mereka selalu kompak dan bersama kemanapun mereka pergi.

Suatu malam,ketika Bobs tidur,ia bermimpi didatangi arwah Boby dan ingin mencekiknya. Wajah Boby terlihat sangat pucat dan dipenuhi darah,juga kedua matanya melotot. Bobs berteriak teriak minta tolong kepada ibunya. Dengan sigap Bobs pun terbangun dan duduk,lalu dilihatnya badannya sudah keringat dingin. Ia sangat ketakutan malam itu. Dia mendengar anjing terus menggonggong dari arah luar. Ia pun merinding ketakutan.

Kemudian Bobs menyalakan lampu kamar dan bergegas berjalan menuju kamar ibunya. Ia mengetuk ngetuk pintu dan mencoba membangunkan ibunya tapi gagal. Ia melihat jam dinding sudah pukul 2 dini hari. Dari tadi suara longlongan anjing itu semakin lama semakin kuat terdengar. Bobs merasa terganggu,dan ia membuka jendela dan berusaha mengusir anjing anjing itu.

Saat itu juga ia melihat diluar ditengah tengah kegelapan samar samar seperti ada seseorang sedang jongkok membelakanginya. Orang itu berpakaian seperti pakaian sekolah dan rambutnya acak acakan. Ah,mungkin itu hanya orang gila yang kebetulan lewat sini,pikir Bobs dalam hati. Lalu ia menutup jendela tanpa menghiraukannya dan pergi ke toilet.

Ia membasuh wajahnya supaya terlihat lebih segar. Saat itu juga sekilas ia melihat kearah cermin yang ada didepannya,ada seseorang yang lewat dibelakangnya. Hembusan anginnya sangat terasa. Bajunya pas seperti baju orang yang dilihatnya diluar tadi. Langkahnya begitu cepat. Bobs pun merinding dan tercengang. Siapa itu ya? Tanyanya dalam hati sambil melihat kebelakangnya. Lalu ia mematikan kran air dan berlari seribu langkah kekamarnya dan menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut. Keesokan paginya bobs menceritakan semua kejadian itu kepada ibunya.

Namun ibunya tidak mempercayainya dan ibunya mengira itu hanya halusinasi Bobs. Tapi Bobs tetap bersikeras,ia menjelaskan bahwa itu adalah arwah Boby yang gentayangan. Ibunya tetap sangat tidak percaya akan perkataan anaknya itu sambil berlalu meninggalkan Bobs. Bobs terlihat sangat bingung dan ia pun pergi kedapur untuk sarapan. Sewaktu Bobs makan,ia sungguh sangat merasakan kehadiran Boby disampingnya.

Hawanya tiba tiba terasa dingin. Kursi makan yang ada disebelah Bobs bergerak dengan sendirinya,seperti ada yang menariknya. Lalu sendok,piring dan gelas yang ada diatas meja perlahan lahan bergeser seperti ingin ikut sarapan. Hembusan udara yang sangat dingin pun terasa menyentuh pundak Bobs. Ia hanya tercengang ketakutan melihatnya dan ia tidak berani lama lama membuka matanya. Jantungnya berdetak kencang. Bobs berpikir bahwa itu pasti arwah Boby yang ingin selalu dekat dengannya kemanapun ia pergi.

Tidak berapa lama,Bobs pelan pelan pergi dari tempat itu dan ia merasakan arwah Boby juga perlahan mengikutinya dari belakang. Sungguh mengerikan. Ketika didalam kelas,Bobs merasakan bangku kosong yang ada disebelahnya,dulunya tempat duduk Boby,bergerak pelan. Bobs tahu bahwa arwah Boby pasti selalu mengikutinya.

Dan para siswa juga sengaja tidak mau menduduki bangku itu. Sesekali arwah Boby memperlihatkan wujud aslinya. Ketika itu sewaktu guru sedang mengajar,Bobs terkejut setelah melihat arwah Boby berjalan jalan didekat guru sambil memperlihatkan wajah yang seram dan dilumuri darah dan terus melotot kearah Bobs. Tapi para siswa dan guru tidak bisa melihatnya. Juga sewaktu jam istirahat,Boby melihat seseorang yang kurang jelas terlihat wajahnya,mondar mandir kebingungan diaula sekolah. Tapi teman teman yang lain tetap tidak bisa melihatnya. Hiii...

Sepulang sekolah,Bobs kembali menceritakannya kepada ibunya,namun lagi lagi si ibu tidak percaya. Dan malamnya Bobs tiba tiba jatuh sakit. Tubuhnya sangat panas dan demam tinggi. Ibunya sangat kuatir bercampur bingung. Dipeluknya tubuh Bobs dan panasnya semakin lama semakin tinggi.

Lalu ibunya putuskan untuk memanggil taxi dan membawa anaknya itu ke rumah sakit. Disepanjang perjalanan Bobs yang duduk disebelah ibunya terlihat gelisah. Sesekali ibunya meminta sang supir untuk mempercepat laju taxinya. Malam itu terasa sangat dingin. ''maaf ya nak,sekarang ibu baru percaya'' kata ibunya sambil terus memeluk erat tubuh Bobs. ''sebenarnya apakah kalian selama ini bertengkar?'' tanya ibu kepada Bobs yang dari tadi memandangi gelapnya hutan yang sedang mereka lewati.

Dengan suara yang terbata bata maka Bobs pun bercerita ''iya bu,aku baru menyadari sekarang. sewaktu sebelum kecelakaan itu terjadi,kami berdua sempat mengobrol. Boby selalu bertanya kepadaku 'kak setiap hari ibu selalu menyuruh kita untuk memakaikan baju yang sama,lalu kalau kita pergi selalu sama sama,makan sama sama,tidur sama,ini itu sama,semua sama,

jadi kalau mati sama gak kak? ayo kak Bobs jawab aku,jawab aku......'. bu,begitulah pertanyaannya kepadaku bu,dia terus memaksaku untuk menjawabnya,namun saat itu aku hanya diam tidak menjawabnya,dan saat itu juga BRAAKKK.... kecelakaan pun terjadi bu..'' begitulah cerita Bobs yang membuat ibunya meneteskan air mata. Sementara taxi terus melaju sangat kencang.

Saat itu juga,taxi yang mereka tumpangi oleng dan menabrak sebuah pohon besar,kecelakaan itu sangat mengerikan. Taxinya ringsek berat,sang supir tewas dan kepalanya pecah,Bobs juga tewas dengan kepala remuk berlumur darah. Namun ibunya hanya luka ringan. Dalam keadaan setengah sadar ibunya melihat samar samar,Bobs dan Boby berdiri didekatnya saling bergandengan tangan sambil memperlihatkan wajah yang sangat sangat mengerikan dan tertawa.


SEJARAHNYA KEMUNCULAN HANTU JERUK PURUT